Friday, October 14, 2016

Monyet Dan Dendam


MONYET & DENDAM
Di Afrika,ada sebuah tekhnik unik untuk berburu monyet di hutan Afrika.Si pemburu menangkap monyet dalam keadaan hidup hidup tanpa harus menggunakan senapan dan obat bius,dan tanpa mencederai.
Cara menangkapnya sederhana saja,pemburu hanya menggunakan toples berleher panjang dan sempit,Toples itu diisi kacang yang telah diberi aroma untuk mengundang monyet monyet datang.Setelah diisi kacang ,toples toples tersebut ditanam dalam tanah dengan menyisakan mulut toples dibiarkan tanpa tutup.
Para pemburu melakukannya di sore hari.Besoknya mereka tinggal meringkus monyet monyet yang tangannya terjebak di dalam botol tak bisa dikeluarkan.
Koq ,bisa ???
Monyet monyet itu itu tertarik pada aroma yang keluar dari setiap dalam toples.Monyet monyet itu lalu memasukkan tangannya untuk mengambil kacang yang ada di dalamnya.Tetapi karena menggengam kacang maka monyet monyet itu tak bisa menarik keluar tangannya.
Selama mempertahankan kacang kacang dalam genggamannya,selama itu pula mereka terjebak.
Toples itu terlalu berat untuk diangkat,karena berada didalam tanah .Jadi monyet monyet itu tidak akan dapat pergi ke mana mana.
Sebenarnya monyet itu BISA selamat jika mau MEMBUKA GENGGAMAN tangannya ,tapi mereka tak mau melepaskannya .
PELAJARANNYA
=============
Sebenarnya banyak manusia melakukan hal yang sama seperti monyet monyet itu.Mereka menggenggam erat setiap permasalahan yang dimiliki tanpa mau melepaskannya.
Mereka sering menyimpan dendam,benci dan iri,tak mudah memberi maaf,tak mudah mengampuni.
Mulut mungkin berkata ikhlas,tapi bara amarah masih ada di dalam dada. Sehingga tak pernah bisa melepasnya.Bahkan terkadang membawa "toples toples"itu kemanapun dan kapanpun mereka pergi.Mereka terus berusaha berjalan menapaki kehidupan ini dengan beban berat itu.

Thursday, October 6, 2016

Raja Salomo yang Bijaksana



Raja Salomo yang bijaksana
aja Salomo yang sangat tersohor itu tidak meminta harta kekayaan, tetapi dia hanya minta hikmat dan bijaksana. Dan permintaan itu pun terkabul, dan ketika diangkat menjadi Raja menjadi Raja yang sangat bijaksana.
 Ketika sebuah kasus diperhadakan kepadanya, yakni dua orang ibu memperebutkan seorang bayi. Dua-duanya mengaku ibu kandung bayi itu, tak satupun yang mengalah. Persoalannya, pada jamannya Raja Salomo harus memutuskan sendiri dan harus dengan seadil-adilnya. Belum ada saksi ahli, ahli forensik, tes DNA, ahli psykologi, saksi meringankan, saksi memberatkan, jaksa penuntut, plus pembela.
Tetapi keputusan Raja Salomo harus adil, tidak memihak salah satu diantara kedua ibu tersebut.
Dalam persoalan ini, Raja Salomo membuat sebuah keputusan agar kelihatan adil. Dia berkata, baiklah bayi ini kita belah dua, karena kalian berdua bersikukuh menjadi ibu bayi ini.
Ibu yang satu setuju dengan keputusan Raja Salomo, sedangkan ibu satu lagi, dengan terisak berkata, biarkanlah anak itu sama dia, asal jangan dibelah.
Keputusan akhir Raja Salomo adalah memberi anak itu kepada ibu yang merelakan bayi diasuh oleh ibu yang satu. Dan keputusan itu melegakan semua pihak.
Berbeda dengan kasus Jesika yang menyita perhatian publik saat ini. Dari 26 persidangan, adu argumen, adu bukti, adu ahli diperlihatkan. Hakim pasti dibuat pusing dengan situasi ini, sama pusingnya dengan publik yang menonton persidangan lewat media. Segala pertimbangan dari proses pengadilan akan diambil oleh Bapak Hakim.
Akan bagaimana keputusannya, nanti publik akan melihat. Dari sekian banyak proses yang sedang berjalan, Pak Hakim akan memutuskan perkara ini dengan tambahan "keyakinan hakim".
Keyakinan Hakim tentu berkaitan dengan keadilan yang diminta dan diperoleh dengan perenungan yang dalam dan tentu dengan melibatkan penyertaan hikmat dan bijaksana yang dari Tuhan.
Semoga keputusan Pak Hakim adil se adil-adilnya.