Thursday, December 31, 2015

Natal di Kampung Halaman (Desa Pulogodang)

Persaingan Sehat.
Taringot di tingki di huta, dipaborhat natua-tua marsingkola tu luat na asing, adong na tu Pakkat, tu Onan Ganjang, tu Dolok Sanggul, tu Balige, tu Tarutung, tu Siantar nang tu Medan.
Sai adong be do akka kegiatan ni parsingkola na borhat sian huta tarlobi tingki ari pesta (Natal). Sibaen di imana be ma goar ni punguan sian luat parsikkolaan na. Molo hami sian Doloksanggul targoar ma P4S (Persatuan Pemuda Pemudi Pulogodang Sekitarnya).
Mulai sian bulan September nunga hehe be mambaen kegiatan laho patupahon silua tu huta ima berupa acara Natal na dibaen mar drama, manang tonel didok najolo. Ganup minggu marpungu ma di jabu ni natua2, adong na latihan Koor, latihan liturgi tarlobi latihan drama.
Tung uli jala las do roha hatiha i, so nihilala loja. Sipata olo do lomos akka natua2 di angka kegiatan i, ai didok roha nasida sotung gabe sundat marsiajar alani akka kegiatan i. Alai i ma huroa bangkona, lam godang kegiatan lam ringgas muse do nang marsiajar. Ai tung mansai jarang do na talu manang tinggal kelas sian hutanta Pulogodang di luat dia pe marsingkola.
Dung libur semesteran di bulan Desember, mulak ma tu huta. Parmisi ma Ketua Panitia tu angka gereja na di huta, andigan boi patupahon acara silua i na berupa Drama Natal. Dung diputushon parhalado tanggal na, marroan ma tu gereja ariani akka panitia laho paturehon pentas, attar somal dibaen do panggung di langgatan ni gareja, dipinjam ma papan sian akka natua2 di huta somalna akka na naeng paturehon jabu alai dang dipakke dope papan na i. Ringgas be do sude panitia margotong royong paturehon pentas i, adong na mamboan gargaji, tokkok, labang, tali palastik, tali nilon, galendong ni bonang, harotas miak dohot lan na asing. Tung uli ma tahe, jala dos roha. Ihutni i, attar somal do tong, ganup anggota mamboan kain panjang mambaen tenda di panggantungkon mai tu tali laho manutup pentasi, jala boi dibuka tutup hombar tu acara.
Godang do akka kenangan disi, manonton drama babak demi babak, mar vokal group, marlelang (masibaen goarna do biasa akka na marlelang i, adong si hutur sanggul, si dung-dung langit, si bondut labang, massam ma i).
Molo attar lungun do cerita ni drama i, attar sai adong do natua2 na tarilu mangihut-ihut drama i, adong muse na gabe mambaen masihol tu pangarantona naung lelng dang mulak.
Antusias do sude akka natua-tua, naposo nang dakdanak paihut-ihut acara ni binoan ni angka parsingkola.
Molo hami naujui sian P4S, mambaen silua Natal berupa drama na berjudul Datu Elka, hira2 alur ceritana tudos tu si Yohannes na hona bunu ala na pararat barita nauli. Torop do na histeris tikki i, dung dibunu datu elka si Yohannes, ai huroa sai hira na tung suman do peragaan i dibereng akka panonton. ung pe sidung acara, jong-jong ma sude akka aktor dan aktris pemeran ni dramai, dang na mate hape si Yohannes i, sipaula-ula doi hombar tu alur ceita ni drama i.
Martopap ma akka panonton, mekkel ia na deba dungi marmulakan ma sada-sada masiboan lampu sitarongkengna be marudur-udur di gadu-gadu dompak hutana be.
Tinggal ma panitia dohot anggota mambongkari pentas, dang nihilala lojana, ai puas do perasaan na mangulahon acara i. Dung sidung mambongkar pentas, marpungu ma di sada jabu sude anggota i, marsogotna tarlambat ma dungo (kesiangan), alai dang pola dimuruki natua2 i, ai tardophon roha do nasida nga makkar modom sude panitia.
Uli ma sude, jala sonang roha di na mamestahon ari hatutubu ni Yesus Sipalua i, jala akka on ma kenangan na so tarlupahon tikki haposoon di huta, Pulogodang na uli i.
Slamat Natal ma di hita saluhutna, jala Selamat menjelang Taon Baru.
Horas!
Syalom!




Monday, December 14, 2015

Feodal VS Masyarakat Madani

Puluhan tahun silam ketika saya masih kecil, nun jauh di kampung halaman kami hidup sangat sederhana, minim informasi, polos tapi rukun. Masa kanak-kanak kami tetap ternikmati dengan bermain di sawah, di sungai atau di semak-semak. Sesederhana itu, tapi nikmat dan menggembirakan. Ketika kami sedang asik bermain, tiba2 kami berkerumun melihat teman baru yang berpakaian bersih masih seumuran dengan kami. kami semua kagum juga rada2 ragu untuk menyapa, karena dia ber bahasa Indonesia, sementara kami semua hanya paham bahasa kampung kami. Namanya anak2, bahasa bisa berbeda, tapi bermain tetap bisa cair, entah saling mengerti atau apa saya juga sampai sekarang bingung memikirkan hal itu.
di tengah ramai dan asyiknya bermain, tak sengaja lemparan batu mengena persis kepalanya dan berdarah. semua teman2 pada menyaalahkan saya, dan sampai pada orang tua. Ketika sampai di orang tua, masih saya ingat persis omongan orang tua itu kepada saya,"jangan main-main dengannya, dia itu anak negara!", membuat nyali saya makin ciut. yang saya pikirkan, saya dan orang tua saya akan dibawa ke kecamatan dan dihukum oleh negara.
Itu sekelumit cerita masa kecil, yang ternyata orang tua teman kami yg dari kota itu adalah seorang tentara. Sedemikian diagung-agungkan ketika itu seorang aparat, bahkan sampai anaknya juga harus dihormati, tidak boleh diganggu oleh siapapun, karena katanya kala itu, dia adalah anak negara.
Itu kejadian sekitar tahun 80 an, bahwa para penyelenggara atau aparat negara dianggap memiliki kelas tertinggi di kasta masyarakat kala itu. Rakyat harus tunduk kepada aparat, tidak boleh macam-macam, karena jika macam2 bisa2 kita diancam, baik oleh aparatnya sendiri atau sanak saudaranya.
Saya mengistilahkan kondisi kala itu adalah kondisi feodal. Rakyat harus bungkam, tidak boleh berkutik, melihat baju loreng saja kita sudah menggigil. Belum lagi saudaranya terkadang lebih garang dari aparatnya sendiri.
Tak heran di jaman itu, jika ada orang yang sok mau dihargai, sok mau dihormati akan dijuluki feodal. entah benar atau tidak istilah itu, saya juga tidak begitu merisaukannya. Ini hanya pembanding dengan situasi terkini dan yang akan terjadi.
Kini aparat harus lebih berhati-hati, karena situasi sudah berubah sejak bergulirnya reformasi. Mereka bukan lagi tuan yang harus disembah, merka bukan lagi orang bertangan besi yang musti dituruti. Situasi sudah berubah, kini rakyat lebih banyak bicara, salah2 sedikit aparat bisa kena damprat oleh hukum, karena semangat baru yang timbul yakni hukum adalah panglima dalam penyelenggaraan pemerintah.
Keadaan ini memang masih setengah hati, masih ada secuil yang arogan, masih ada segelintir yang memberdayakan fasilitas yang diberikan oleh negara demi kepentingan pribadinya. Masih belajar dan masih berusaha dalam tarnsformasi menuju masyarakat madani.
Masyarakat madani terwujud, maka rakyat lah yang benar2 memegang kekuasaan tertinggi di negara ini. sehingga para penyelenggara atau aparat negara akan mikir seribu kali untuk mempermainkan jabatannya demi kepentingan pribadi, karena rakyat akan mengontrol setiap langkah mereka.
Akan tiba waktunya, menjadi pejabat bukanlah kebanggaan tapi pengabdian yang benar2 tulus. Dan pada akhirnya, menjadi pengabdi di negeri ini tidak harus mengeluarkan uang untuk mewujudkannya, cukup dengan bekal ilmu pengetahuan dan niat baik. Sogok menyogok menjadi barang langka, bahkan bisa nihil. dan kemiskinan kolektif juga akan tidak ada lagi.
Menjadi pimpinan parpol juga akan menjadi lain, karena motifnya adalah pengabdian bukan niat memburu rente.
Bersiaplah menjadi agen pembaharu di negeri ini, menjadi pelopor sekaligus pelaku.

Semoga

Friday, December 11, 2015

Revolusi Mental (Tobat Nasional)

Masih segar di ingatan kita, salah satu ucapan yang direlease oleh Bapak Jokowi (ketika itu Kandidat Presiden RI) adalah Revolusi Mental. Beliau pasti paham betul dengan ucapannya terhadap situasi kondisi mental bangsa yang kian jauh dari cita-cita luhur pendiri Republik ini, yakni menciptakan Negara yang makmur, sejahtera. aman dan nyaman bagi seluruh rakyat Indonesia. Di tengah gejolak politik Nasional dan Internasional, perilaku para pemangku jabatan sudah semakin jauh dari sikap melayani, sebaliknya harus dilayani oleh rakyat. Tentu hal ini sangat bertentangan dengan semangat dan cita-cita para pejuang yang merebut kemerdekaan, hingga terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini.

Tatkala ucapan "Revolusi Mental" digulirkan, tidak sedikit yang mencibir bahkan meremehkan ucapan itu, seolah-olah itu hanyalah mimpi-mimpi belaka, karena sulit diwujud nyatakan, terlalu maya di sebagian pikiran orang. Berbeda dengan mayoritas rakyat yang mendambakan keadilan, kesejahteraan dan kesetaraan hidup, ucapan itu seakan menjadi sebuah roh perjuangan, semangat kebersamaan, bahwa di dalam ucapan "Revolusi Mental" terkandung sebuah semangat yang menyala-nyala untuk merubah kondisi bangsa yang sedang mengalami ketimpangan yang sangat tingg, baik ketimpangan sosial apalagi ketimpangan ekonomi. Harapan baru bagi rakyat ekolem (ekonomi lemah) seakan terbit bagaikan mentari pagi dengan adanya ucapan itu. Terbukti dengan bergegasnya masyarakat yang tadinya apatis menjadi optimis, menyongsong kedatangan pemimpin baru, sumbangsih mereka tidak bisa dianggap remeh, bahkan dana untuk menghadirkan pemimpin baru mengalir dari masyarakat terpinggirkan itu, mulai dari partisipasi 5.000 rupiah hingga ratusan ribu rupiah berdatangan. Inilah harapan baru, dengan pola hidup yang akan dibuat baru, dibekali semangat Revolusi Mental.

Kini, ada yang masih apatis dengan beliau, masih ada yang pesimis dengan langkah-langkah yang diambil beliau, tapi juga banyak yang terperangah takjub dengan hasil kinerjanya, bahkan pemimpin dunia pun banyak yang mengakui hasil kinerjanya. Tentu dengan ketulusan, kerja keras, dan kejujuran lah yang dikedepankan dalam menjalankan tugas2nya sebagai orang nomor satu di Republik Indonesia tercinta ini. Tauladan yang diberikannya dengan kinerjanya itulah contoh Revolusi Mental yang di releasenya waktu kampanye tahun lalu. Adakah elit2 atau pejabat2 yang sudah mengikuti langkahnya? Mungkin sudah ada, tapi yang belum mengikutinya? Mungkin lebih banyak. Kita harus objektif melihat, ada lembaga negara yang tidak melaksanakan fungsi semestinya, malah merambah ke fungsi lembaga lain. Itu fakta, bukan isu.

Revolusi Mental adalah semacam pertobatan nasional. Di segala bidang kita harus merevolusi mental. Contoh nyata di masyarakat, buang sampah apakah sudah semestinya? berkendaraan apakah sudah pas di jalur masing2? berjualan sudahkan pada lokasi semestinya? dalam hal memilih wakil atau pemimpin, masihkah kita mengharapakan duit yang tidak seberapa itu?. Banyak hal yang musti kita benahi bersama dalam rangka Revolusi Mental atau Tobat Nasional ini.

Presiden Jokowi adalah manusia biasa, punya keterbatasan di balik kelebihannya. Dia tidak boleh sendirian, dia tidak mampu merevolusi mental bangsa ini tanpa keikut sertaan seluruh lapisan masyarakat. Terlalu berat beban yang dipikulnya dalam kesendiriannya, padahal manfaat dari karya2nya adalah demi seluruh masyarakat.

Sadar atau tidak, setuju atau bertolak belakang, Revolusi Mental sangat diperlukan dalam membenahi keterpurukan bangsa ini. Tentu tidak serta merta dalam waktu singkat kelihatan hasilnya, biar lambat asal selamat kata ungkapan klasik, itu lebih baik daripada kelihatan cepat tapi tidak tepat. Manfaat Revolusi Mental tidak sama dengan makan cabe, begitu dimakan langsung pedas tapi pedasnya cepat hilang.

Semoga!





Wednesday, December 2, 2015

Membangkitkan Ekonomi Perdesaan

Wilayah Indonesia didominasi oleh luasnya perdesaan, dengan perbandingan yang sangat jauh dengan per kota an. Namun pergerakaan ke ekonomi an sangatlah lamban, perputaran uang sangat minim dibanding dengan pergerakan ekonomi dan perputaran uang di kota, kontras sekali perbandingannya. Salah satu faktor penyebab derasnya urbanisasi ke kota-kota besar. Karena semua warga negara berhak hidup di setiap jengkal wilayah Nusantara ini dan berkeinginan untuk memperbaiki taraf hidup yang nota bene diukur dengan uang. Naluri manusia untuk berpindah tempat mencari penhidupan yang lebih layak adalah hal yang sangat klasik, mulai dari kehidupan purba yang nomaden sampai kini, hal berpindah tempat tetap berlangsung.
Ekses urbanisasi ini adalah penumpukan penduduk di perkotaan dengan berbagai akibat yang timbul, mulai dari permukiman yang semrawut, gangguan ketertiban umum sampai kriminalitas akan semakin bertambah. tentu hal ini akan membuat pusing pemerintah selaku pemangku tanggung jawab atas keindahan, ketertiban dan kesejahteraan kota.

Berangkat dari situasi kondisi di atas, selayaknya seluruh elemen bangsa ini memikirkan bagaimana cara untuk membangkitkan ekonomi perdesaan. Pemerintah sebagai fasilitator untuk mermbangkitkan itu juga harus berpikir keras untuk hal tersebut. Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan untuk mewujudkan kebangkitan perekonomian di perdesaan, diantaranya.

1. Infrastruktur.
Sarana jalan sangatlah dibutuhkan di perdesaan, untuk bisa memperpendek siklus pengangkutan alat pertanian dari kota dan hasil peranian dari desa. terkadang persoalan yang timbul adalah hitung-hitungan ke ekonomi an. jika infrastruktur dibangun apakah ekonomi di pedesaan akan bisa menutupi biaya untuk pembangunannya? Jika tidak, apakah selamanya infrastruktur ke pedesaan tidak akan dibangun?
sebaliknya, jika infrastruktur dibangun tanpa terlebih dahulu menghitung ke ekonomi an di desa, apakah akan membangkitkan ekonomi di situ?
jawaban yang akan logis, adalah pembangunan infrastruktur di suatu desa pasti akan membangkitkan ekonomi di desa tersebut. dengankata lain, bangun dulu baru berkembang, jangan tunggu berkembang baru dibangun.

2. Ilmu pertanian.
Para petani tradisional bekerja berbekal pengalaman turun temurun, mulai dari nenek moyang sampai kini, sesedikit ada juga sih pengaruh perkembangan jaman, tapi pengaruh itu sedikit. Pemerintah lah yang harus berperan aktif memberi informasi dan pembelajaran tata cara pertanian yang semakin modern untuk hasil yang lebih maksimal. Pola pikir rakyat per desa an harus dibuka, dengan berbagai penyuluhan dengan mendatangkan Sarjana2 pertanian ke desa-desa. sistem pembelajarannya tergantung kondisi dan kultur masing2 desa. Mulai dari pembibitan, perawatan, pengolahan, pencegahan penyakit tanaman, dan banyak lagi pembelajaran yang dapat dilakukan.

3. Pemasaran hasil pertanian.
Sistem ijon, tengkulak sangatlah kental di pedesaan, hal itu berlangsung bagai mata rantai yang sulit diputus. Awalnya didesak oleh kebutuhan, bisa untuk sekolah anak, biaya persalinan, memperbaiki rumah yang sduah usang, dan lain lain maka sistem ijon pun berlaku. Baru menanam padi belum panen, tapi sudah dijual. jika hasilnya kelak lumayan, bisa lah lepas dari sang peng ijon, yang jadi masalah jika hasil panen jeblok, mau tidak mau si petani minta tambahan ijon dari sang pengijon dan barang tentu akan memperbesar utang si petani. Hampir sama dengan tengkulak, hasil tani baru akan di petik minggu depan, tapi tengkulak sudah memberi uang untuk kebutuhan petani. demikian berulang-ulang situasinya bisa sampai bertahun-tahun. syukur2 anak petani yang terlilit utang ke pengijon atau tengkulak bisa sukses di kota, maka orang tuanya bisa lepas dari rantai ijon dan tengkulak tadi.
Ruginya lagi, para pengijon atau tengkulak memberi harga hasil tani semau nya, padahal dia jual ke kota dengan harga tinggi. semakin terpuruklah petani, semakin gemuklah pengijon dan tengkulak. Anehnya, hal tersebut bisa berlangsung hingga puluhan tahun tanpa ada yang bisa menggeser para pengijon dan tengkulak.
di sinilah peran besar pemerintah untuk memikirkan sekaligus memfasilitasi pemasaran hasil2 pertanian.

4. Koperasi Unit Desa
Jaman Orba, di desa-desa dibangun gudang hasil pertanian yang dikelola oleh KUD (Koperasi Unit Desa). Maksud pemerintah pusat kala itu sangatlah mulia, untuk membantu perekonomian di desa, tapi praktek di lapangan sangat jauh dari harapan. Bangunan2 yang diperuntukkan untuk gudang tidak dipakai sama sekali, KUD hanya isapan jempol, karena tengkulak dan pengijon lah yang berkuasa di desa2. KUD tidak ada pengurusnya, gudang tak bertuan, lama-lama tinggal rumput ilalang. Kemungkinan besar kala itu adalah tengkulak dan pengijon tidak setuju adanya Koperasi Unit Desa, karena lahan empuk mereka akan hilang. dan rata2 para penguasa desa pada saat itu berperan sebagai tengkulak dan atau pengijon.
Sia-sialah niat luhur pemerintah pusat untuk membangkitkan ekonomi desa, gudang2 yang dibangun tinggal tanah ditumbuhi rumput ilalang, pengurus KUD tidak kunjung ada.
Kegagalan itu harus mampu menjadi bahan pelajaran dan pembelajaran bagi masyarakat desa dan pemerintah sekarang.

Kebangkitan ekonomi per desa an adalah kebangkitan ekonomi Indonesia, karena wilayah dan jumlah penduduk perdesaan jauh lebih besar dibanding per kota an.



Monday, November 30, 2015

Manomu-nomu (menyambut)

Manom-nomu
Tikki dakdanak hami adong do sada batu na bolon na soboi tarlupahon, apala pas di topi dalan huli. Ganup ari Kamis masa do onan di hombar desa nami, antar 3 batu ma daona sian huta. Angka natua-tua nami maronan be do somalna di ari i, adong na manggadis boras, manggadis parira, dohot lan na asing. Adong na manuhor akka na porlu di ruma tanggana be.
Dung manjonok guling ari, pittor marpungu ma hami akka dakdanak di batu na bolon i, manomu-nomu natua-tua na be. Dompak haroroan sian onan, adong do pengkolan. Molo nunga hundul hami di batui, pittor sai tu pengkolan i do simalolong. Holan mullop rombongan ni pardalan, sai pinarrohahon ma warna ni baju ni natua2 niba. Molo hira2 nga tinanda otik, pittor hehe do iba sian batu i, lam jonok, lam las roha, lam jonok, huhut mardalan nga di haluarhon sian hajutna rondang2, tung mansai las roha manjalo huhut mengkel iba dompak dongan na paimahon natua2na. Songoni ma moru sada-sada sian batu i, na uttimpas molo natua2 niba do parpudi ro, holan sahalak niba nama dibatu i, sai paima2hon ngol-ngolan ma iba.
Na taringot ma au disi dabah, alana nabodari manomu2 natua-tua i di loket. Dang apala leleng na manomu2i, hinorhon ni kemajuan komunikasi. Ai dung sahat pe nasida tu Merak nunga marboa2, jei nga binoto manganggar tikki unang pola palelenghu manomu2. Jala bedana muse, dung sahat natua2i, dang rondang2 be pinaima. Holan bohina i pe binereng nunga pala las situtu roha. Najolo tung mararga do rondang2i, alai sonari holan pajumpang, nijalang, nahaol, inama naummarga.

Thursday, November 26, 2015

Sungai cermin peradaban sebuah bangsa

di hutan sana, setetes demi setetes dari dedaunan, dari lumut, dari akar-akar pohon bergerak mengalir menuju suatu tempat yang lebih rendah terus menerus, jika tiba di suatu lembah, dia menunggu tetesan-tetesan lain untuk memenuhi cekungan lembah sampai pada titik bergerak lagi.
jika kita ikuti aliran tetesan air yang makin lama makin besar hingga membentuk sungai, mulailah kita akan mengikuti peradaban yang mengitari aliran itu. semenjak berbentuk tetesan air masih murni, bening dan segar. berkumpul makinbanyak, makin besar tetesan yang murni bening itu mulai ternoda oleh jatuhan ranting2 busuk atau kotoran2 binatang yang sedang melintasi kumpulan air tersebut. mengalir lagi menemui aliran lain dan menyatu, menyatu lagi dengan aliran yang lebih besar lalu membentuk anak2 sungai, mulai mengarah ke pemukiman manusia. di sini kemungkinan aliran yang sudah menganak sungai mulai ternoda lagi dengan kehadiran pemburu, mungkin cuci tangan atau cuci hasil buruan.semakin ke hilir, sampai ke pemukiman manusia, anak2 sungai sudah menyatu menjadi sungai kecil. di sana kebeningan air makin ternoda dengan dijadikannya aliran sungai sebagai tempat mandi, cuci pakaian, juga air2 yang berlumpur dari sawah2 semakin menambah noda pada kemurnian dan kebeningan air tersebut. semakin ke hilir, sungai2 kecil mempersatukan diri menjadi sungai besar dan mulai melintasi perkotaan. di sini lah air yang bening murni dari awalnya makin ternoda oleh pekatnya limbah2 yang mengalir ke sungai baik disengaja maupun tidak sengaja. manusia sudah tidak menghiraukan bening dan murninya aliran sungai karena kesibukannya beraktifitas untuk meraih keinginan-keinginannya. di perkotaan inilah jelas terlihat ke tidak perdulian manusia pada lingkungannya, baik dari segi perilaku, segi kepekaan terhadap lingkungan, pun segi peraturan2 yang selalu dilanggar oleh manusia itu sendiri.
jika kita cermati di perkotaan, fungsi sungai sudah sangat beragam. mulai dari tempat cuci pakaian, tempat jamban, tempat pembuangan sampah, sampai tempat pembuangan limbah yang berbahaya. di sana bertumpuk tingkah manusia, tingkah yang tidak perduli lingkungan, tingkah yang tidak mau tahu kebersihan, tingkah yang tidak mau tunduk peraturan, tingkah yang tidak mau memikirkan anak cucu, berbaur digodok di sungai yang mengular membelah kota.
air hitam, dekil, bau, dan berbahaya menjijikkan itu adalah cermin peradaban manusia yang berada di sekeliling aliran air itu.
masihkah mengharap air yang mengalir di sungai yang membentang membelah kota bisa bening? jawabannya ada pada manusia itu sendiri dengan perbaikan peradabannya.

Monday, October 12, 2015


17 jam ·

Jadilah kehendakMU,,,,,, doa yg membuat hati tentram.
‪#‎menurut_teologi_saya‬
 
 
 
Kotbah Minggu ini.
Para pengkotbah semakin jarang mengingatkan masa depan kita yng sesungguhnya yaitu "surga",
Sudah didominasi pembicaraan tentang masa depan di dunia ini saja.
‪#‎toho_hian_hurasa_bah‬
 
 
 
Hidup yang diberkati adalah hidup yng menjadi berkat bagi sekeliling.
 
Menyaksikan acara Kick Andy malam ini, mengingatkan saya pada satu kotbah di gereja. Dimana pengkotbah berkata bahwa mata hati jauh lebih tajam dari mata penglihatan. Juga menyadarkan saya yang kurang paham bersyukur.
Dua orang tuna netra yng diwawancarai oleh Andy F Noya, seorang wanita dan seorang lagi pria, dua2nya menjadi trainer di perusahaan sekaligus motivator.
Saya manusia yg bisa melihat sekeliling merasa kecil ketika Andy F Noya mampu menyajikan sisi perjuangan mereka dengan gaya wawancara yg khas diselingi sesekali guyon.
Sadar bahwa mata itu sangat berharga dan saya memilikinya, tapi masih sering mengeluh. Beda dengan kedua nara sumber itu, begitu tangguh berjuang hingga bisa menjadi trainer dan motivator.
Ah, saya mau belajar bersyukur, mau menihilkan keluhan.
 
 
Segelintir yang membakar
Berlaksa yang terpapar
Negara tertampar
Tiga bulan sudah
Angkasa biru tertutupi
Menyelimuti bumi terpijak
Gelap hmpir tak berjark pandang

Segelintir pembakar
Pasti mengerti sebab dan akibat
Tapi itu dihiraukan
Demi sebuah keuntungan berlipat
Lihatlah kini
Langit pekat
Bukan hanya masyarakat
Dirimu juga sudaramu
Juga kena akibat
Kau yang membakar
Rakyat yang terpapar
Negara yang tertampar
Kerugian akibat perbuatanmu?
Pasti bermilyar-milyar
Ini hukum sebab akibat
Sebab perbuatanmu
Akibatnya bikin sengsara
 
 
 
Suhutan naung leleng alai tong dope geok hurasa, dakkuboto molo akka dongan.
Di sada tikki ro ma camat mangebati sada huta, tertarik do ibana mamereng sahalak Ina na tongon martiga2 goreng di pinggir ni lapangan. Didapothon ma Inanta I, disukkun
Camat I ma Inantai: "Nga sadia leleng hamu Inang martiga2 goreng?"
Inantai : "Nga lobi 20 taon Amang!"
Camat: "Holan on do ulaon muna Inang, dang mangula?"
Inantai: "Ido Amang"
Camat: "Piga ma dakdanak di hamu?"
Inantai: "Tolu do Amang"
Camat: "akka didia ma ianakhonmuna I sonari?"
Inantai: "nga karejo sude Amang"
Camat: "Ba, tung basa do Tuhan I tu hamu ate Inang"
Inantai: "Asi rohana Amang"
Camat: "didia ma akka karejo ni anakmuna Inang"
Inantai: "sada di kantor kejaksaan, sada di kantor polda na sadanai di kantor gubernur"
Camat: kagum huhut dijalang Inantai, disukkun ma nanget tu Inantai alani kagumna,"di bagian aha ma anakmuna I Inang?"
Inantai: "tong do martiga2 goreng Amang!"

 
 
 
Logika terbalik
Katanya DPR merevisi UU KPK untuk menguatkan KPK, taapi umur KPK sendiri mau dibatasi hanya 12 taahun.
Katanya mau menguatkan KPK, tapi penyadapan terhadap org yg dicurigai harus seijin Hakim.
Katanya mau menguatkan KPK, tapi KPK dibatasi hanya mengusut kasus di atas 50 miliar.
Rakyat menginginkan pemberantasan Korupsi harus lebih ditingkatkan, kalau perlu bahkan selama negara ini ada KPK harus tetap ada. Sebab, kita tidak bisa menjamin penyelenggara negara bebas dari keinginan atau hasrat memperkaya diri dengan menyalahgunakan kedudukannya. Tidak cukup waktu 12 tahun untuk memberantas laten korupsi, bahkan jika dibatasi hanya 12 tahun bisa2 menyuburkan korupsi bak jamur di musim hujan.
Revisi UU KPK oleh DPR bisa2 melahirkan kecurigaan publik, "adakah kasus2 mega korupsi yg masih tertutup kabut pekat yg sengaja akan dibuat sirna perlahan2?
Jika begini kejadiannya, malah DPR lah yg harus dibatasi keberadaannya, toh DPD ada yg mewakili rakyat Indonesia di senayan sana.
Mumpung ini masih usulan,satu2nya harapan rakyat untuk membatalkannya adalah Pak Presiden Jokowi. Kita yakin, revisi uu kpk yg akan mengebiri kpk tidak akan gol alias "masuk keranjang sampah saja".


Taringotna ma jo rupani, kaset ni sitimba laut na jolo,
(alai poda ma on ate, ikkon pasangapon do natoras niba songon nidok ni patik palimahon i), dang sitiruon alus ni si Mordong on.
Amani Mordong : "boha nama ho Mordong, andigan pe sahat Sarjana mi!"
Mordong : "tenang ma Bapa, sataon nai meja hijau nama au"
Amani Mordong : "dagah poang, ia dongan mu nga akka sarjana be, nga adong na gabe manejer, gabe perwira, gabe camat, boha nama ho?"
Mordong : " ima dah Bapa, ia Bapak ni halakan pe adong na kepala sekolah, adong na di kantor bupati, ia Bapa nanggo kepala lorong pe so boi....!"

 
 
 
Suatu ketika di kelas V SD di sebuah dusun
Pak Guru : "sekarang kita belajar Geografi tentang peta buta, siapkan buku masing2"
sebelum kita lanjut ke peta Asia, kamu Jorgi, ke depan!
Jorgi : bergegas menuju ke depan
Pak Guru : "coba tunjukkan Benua Amerika"
Jorgi : menunjuk peta Benua Amerika dengan tepat
Pak Guru : "bagus, silahkan duduk!",
lalu Pak Guru memperhatikan satu-per satu muridnya, dan tiba2 bertanya ke salah sat murid,"Rendi!, "Siapa penemu Benua Amerika?"
Rendi : "Jorgi, Pak Guru...."
Ruangan kelas gaduh dengan serempaknya murid2 lain tertawa.
‪#‎edisi_stts_santai‬
 
 
 
Di sada tingki di parsingkolaan SD
Sonari hita marsiajar sejarah, andorang so tamulai hubaen ma jo sukkun2 sian na taparsiajari nantuari.
Guru : "Nandigan ma mate Sisingamangaraja?", ho ma jo Dogol
Si Dogol : tangis asosombopon, huhut sai diapusi iluna
Guru : "Ai boasa gabe tangis ho Dogol?"
SI Dogol : " huk,,,huk,,,huk, lungun hian huhilala guru, ai nga monding hape Tulang i?, huk... huk....huk.....

 
 
Bukan hanya badai,
Kemarau panjang dan kekeringan juga menakutkan.
Sungut2 tdk memperbaiki keadaan.
Kearifan dan kebajikan lah yg dituntut.
Rimbunnya hutan memberi kesejukan, janganlah membakarnya.
Tumpukan sampah memicu banjir, janganlah dibuang sembarangan.
Bijaksanalah memelihara ciptaanNYA.
 
 
Efek ditutupnya ratusan kampus bisa2 sangat kompleks. Mulai dari pekerja yang memproduksi sarjana itu akan menganggur, para pekerj informal di kaampus itu juga akan kehilangan mata pencaharian, terlebih outputnya (calon sarjana) akan kehilangan materi dan harapan. Juga para sarjana yg sudah sempat dihasilkan dan sudah bekerja akan menderita sosial dicap sebgai sarjana abal2. Dampak2 ini yg tidak pernah terpikir oleh pelaku kampus abal2, karena kampusnya direncanakan secara abal2, dan yang mendaftar ke sana berfikir abal2, jadilah kampus abal2 berjumlah ratusan biji. Dan kita musti waspada, di sekitar kita mungkin ada teman abal2.
Adakah korelasi kampus abal2 dengan tumbuhnya korupsi yg semakin subur di Indonesia? Entahlah, jangan2 banyak penyelenggara negara mengantongi ijazah abal2.
Pendidikan sejatinya mengajarkan kejujuran, tidak ada yg tertutupi, tidak ada kecurangan. Itulah pendidikan sejati. Bedalah dengan pendidikan abal2, pasti di sana segalanya kecurangan dan ketak jujuran. Wisuda tanpa kuliah, nilai sks tanpa ikut ujian (pake duit), kelicikan juga kan ada -siapa yg bisa menjilat dosen- akan lulus dengan cepat. Pokoknya abal2 lah semua. Sehingga kecurigaan kita pada penyelenggara yg korup adalah produk kampus abal2.
Kasihan anak2 yg ingin mendapat gelar sarjana dan berharap mendapat pekerjaan yg bagus, tapi kecemplung ke kampus abal2.

 
 
Ogol : "Bapa, ubannya kog makin banyak"
Bapak : "makanya jgn suka bohongin Bapak, tiap kamu bohong ubanku nambah satu"
Ogol. : tertawa terpingkal-pingkal
Bapak ; "kenapa tertawa?"
Ogol.; "Tuh,, kakek rambutnya uban semua"
 
 
Penjual jeruk (PJ)VS Pemuda Tampan (PT).
PT : "Bu, jeruknya brapa?"
PJ : " Satu biji 250 perak aja"
PT : " Mahal amat bu, 3 seribu ya?"
PJ : "Gak bisa, modalnya aja gak ketutup Mas!"
PT : Oooon gitu ya Bu!, sambil pergi, gak jadi beli.

 
 
 
Dua orang Bapak masing2 bawa anak, sampai di pasar mereka beli mangga 3 biji. Bagaimana cara supaya masing2. Kebagian 1 biji mangga?
‪#‎edisi_teka_teki‬
 
 
Sada tingki di Singkola Minggu,
(Gr=guru sikkola minggu, L=silosok, P=sipande)
Ia silosok sai holan na mondok-ondok do ulaonna, di sikkola manang di sikkola minggu, tarlobi molo nunga jamita (cerita alkitab) pintor hatop do unduk simajujungna tu bangku i.
Tep ma tikki marcerita alkitab guru sikkola minggu, dibaen ma sada sukkun-sukkun tu angka sikkola minggu na i.
Gr : "didia ma tubu Tuhan Jesus?)
P : digoit ma silosok, huhut dihusiphon, "ate didia do ho tubu?"
L : pittor martudu,,
Gr : ho ma jo silosok, didia do?
L : " di Hutaraja Bu!", inna
rappak mekkel ma akka sikkola minggu i, silosok longam-longamon, sai hira na marnipi.....
‪#‎edisi_iseng_tapi_santai‬
 
 
 
Silehon-lehon (Pemberian cuma-cuma)
Godangan do hajolmaon on mangalehon silehononna ala adong sihirimonna sian na nilehon na i (holong marpambuat). molo sombu uas ni donganna dibahen hirimonna do balosna sian na nilehonna i. molo tingki ponjot roha ni donganna ro do asi ni roha mamerengsa, jala naeng do bahenonna lumbang panghilalaan ni donganna i, alai haraphononna do muse jaloonna songoni sian donganna i. on ma nidokna pambahenan na so mar silehon-lehon.
mar silehon-lehon ima sada parbue na mananda holong na sian Tuhanta. molo binahen na denggan tu dongan jolma, ias ma roha mangalehonsa. ai nunga parjolo hita manjalo silehon-lehon sian Tuhanta, ima haluaon tu hangoluan na manongtongi. unang hita mandele, molo so tajalo parbue na denggan sian donganta naung hea tabantu, ai ragam ni hangoluan on pasti do tajalo akka silehon-lehon sian na asing.
songoni do nang parale-aleon. dang tagamon so adong “batu sandungan” di bagasan parale-aleon i, alai unang ma nian tabilang-bilangi angka naung tabahen na denggan (menurut hita sandiri) tu dongan/ ale-alenta. alai tarimangi ma tong-tong di ngolu naung tabolus, akka nauli na ro tu hita. unang ma sai tarajumi akka naung tabahen baliksa tauji ma dirinta, aha ma na so tama na hea taulahon asa tarjalo hita angka na ro tu parngoluonta.

 
 
Suka   Komentari  
 
 
 
 

Saturday, October 3, 2015

Lirik Lagu Batak



"Oplosan - Tuak Begu" (Versi Batak)"

Dang di holongi ho hepengmu
Lao manuhor tuak begu
Naso di boto ho minuman
Boi manegai pikkiran
Unang sai dijugulhon tenggen
Ai tung soada lapatanna
Pahatopma muba rohamu
Asa leleng ngolum

Reff :
Tutupma botolmi
Tutupma oplosanmi
haholongi ngolumi
unang be sai jugulihan
dang adong... ndada lapatanni

Tutupma botolmi
Tutupma oplosanmi
haholongi ngolumi
unang be sai jugulihan
dang adong... ndada lapatanni

















Jujur Ho


Dari pada songon on hita na dua
Terus terang madok boha ujungna
Aha ma laba na satikkar sapodoman
Molo soboi marsianju-anjuan

Jujur ho unang bahen au diparalangan
Asa unang adong panolsolion
Molo ikkon putus unang ho margabus
Hatahonma-hatahonma tuau

Reff :

Cintakki arga do di au
Tung so ise na boi parmeam-meamhon i
Cintakki arga do di au
Tung naeng tos hosakkon jujungonku doi

Pikkiri rimang-rimangi
Arga do au di au..



















Mauliate Ma Inang
Burju Ni Dainang i
Dang boi tarbalos au
Nang sipata sala au
Sai di anju au anak na on
Ditaon ho do udan las niari
Holan humokkop gelleng mi
Asa boi taruli
Laho manomu ari nanaeng ro
Mauliate ma inang
Mauliate ma inang
Disude pambahenanmi aggiat ma marparbue i
Mauliate ma inang
Mauliate ma inang
Toho maho pandaune
Di ngolu ni sudena gelleng mon
Judul : Mauliate Ma Inang
Cipt : Lopez Sitanggang / Tagor Tampubolon
Artis : Trio Elexis / Paloma Trio / Nahansom Trio

















Ditangko Ho Ma Rohangki

Simalolongku Do Marnida Ho
Alai Rohangku Sai Holsoan
Dibahen Engkel Supingmi Ito
Manusuk Tu Pusu-pusukki
Tikki Naparjolo Pajumpang Dohot Ho
Sai Maila-Maila Ho Tu Au

Jari-jaringhu Do Manjalang Ho
Alai Taroktok Angka Bukbak
Alai Lambok Ni Soaram Ito
Mangullus Tu Sipareonhi
Sai tarhatotong au Hu panotnoti ho
tung sonang pakkilalaan hi

Reff
Ima Mulana Sai Huingot Ho
Mambahen Masihol Au Tu Ho
Di Tangko Ho Ma Rohangki Ito
Dibuat Ho Nang Holongki
Ditangko Ho Ma Rohangki
Gabe Las Tading Ma Di Ho









Kau Telah Mencuri Hatiku

Mataku Yang Melihat Dirimu
Namun Hatiku yang Gelisah
Karena Senyum Manis Bibirmu
Menusuk Kedalam Hatiku
Ketika Pertama Berjumpa Dengan Dirimu
Malu-malu Kucing Kau Sama Aku

Jemariku yang Bersalaman Denganmu
Namun Dagdigdug Tak Beraturan (jantung)
Karena Begitu Lembut Tutur-katamu
Menyentuh kedalam hatiku
Aku Tercengang (kagum) dan Memandangimu
Begitu Bahagia Hatiku


Itulah Pertama kali Ku ingat dirimu
Membuat Aku merindukan dirimu
Kau Telah Mencuri Hatiku
Begitu juga dan Cintaku
Kau Telah Mencuri Hatiku
Jadi Tinggal di dalam Hatimu



















Marrokkap dung matua
Rampak marsoban hita na dua.
Tu harangan i mulak sikkola i.
Hu hehe i ma ho mekkel subing ho tu au.

Borhat ma au tu parjangani.
Ro ho tu au pahattus padan i.
Alai dang marrokkap hita tikki i.

Hape dung matua marrongkap ma hita.
Boi pajumpang muse.
Aha na buni dirohatta.
Gabe boi ito tapasada.

Dainang manodo.
Ho do ito na lao parumaen nai.
Dang hu olo dainang.
Manuntun lomo au tikki i.

Hubilang-bilangi sude na salpu i.
Manetek ilu ala ni las ni roha.
Hape dung botari pajumpang dohot ho.

Hape dung matua marrongkap ma hita.
Boi pajumpang muse.
Aha na buni dirohatta.
Gabe boi ito tapasada.

Dainang manodo.
Ho do ito na lao parumaen nai.
Dang hu olo dainang.
Manuntun lomo au tikki i.





Ho Do Natarpillit By Argana Trio


Uji ma au hasian
taringot cintaki tu ho
unang sai sangsi be ho
jalo ma bukki
dang bahenongku ho kecewa

Percuma do burjumi
Molo so percaya be ho tu au
Unang sungguli be i
akka naung salpu i
dang bahenonku ho marimbang

Reff...
Ho do na tarpillit
sada sian sasude nauli
sodang do au bahagia do au
raphon ho ....
ho do na tarpillit
tinodo ni tondikku
haol ma au .. haol ma au
arga hian do ho di au...

















O Duma BY 75hot


Di Borgin i tarsunggul au ito
huingot ho haholongan
soadong be ho dilambungki
masihol au malungun au

holong na dirohakki tu ho
tanom bagas dipusu-pusuki
tung soada be na asing ito
mangganti holong mi

o duma didia ho..
o duma alusi au ito...
huingot do ito hata na nidok mi
ho do ito ho do na gabe rokkap hi




























Aut Boi Nian BY Amigos


Aut boi nian tardung-dung au
Sirumondang bulan tula i

Putikkononku hasian
Jala bahenonku ma dipodomanmi
Asa sonang roham

Aut boi nian tarbahen au
Songon sidoli tinodomi
Satongkin on do au ro
Pasahatonku ma holong nadirohangkon
Tu ho nauli, Na lagu

Hape dang boi tarbahen au songon
Si doli tinodo ni rohami Hasian
Ditadingkon ho sasada au

Ala ni pogos ni damang dainang i mambaen ikkon
Marsirang au sian ho

Haccit nai dangol nai sitaononkon
Alani holong ki tu ho.

















Cintakki Holan Tu Ho By trio Lamtama



Aha do…haccit ni rohami hubahen,
Paboama tu ahu ito dihahurangangki

Unang be, unang be sai ingot be sude
Ro ma ho, mulak ma ho tu ahu
Ai holan ho dirohangki.

Reff :
Unang tinggalhon ahu, unang pasombu ahu
Sasada ahu lungun-lungunan, ai holan ho do hasian
Na boi pasonang rohangki
Cintaki holan tu ho, ito hasian nalagu
Holongki holan tu ho, ito hasian nabasa




























Patik Palimahon By Trio Elexis


Aha do among sibahenonku tu ho
Na boi palas roham, di hatuaon ni umur mi
Tung tao na bagas pe langeanhu do
Mandiori pinarsinta ni roham
Asa boi paganjang umur mi

Dia be inang pangidoan ni roham
Bahenon ni anak mon
Asa tung las nang roham i
Nang aha pe inang sai luluanhu do
Na sa natolap gogohi
Asa boi pasonang roham

Reff:
Sude parsatongkinan do
Nasa na di hasiangan on
Ndang arta ni portibion na naeng sipasahatonhi

Jalo ma sombanghon inong
Jalo ma sombanghon among
Ni dok ni patik palimahon i
Pasangaponhu natorashu
Indo nang siulahanhu
Tu ari na naeng ro
Ido nang sisombahonhu
Tu ho among inong

Marsomba ujung ahu
Tu ho among, tu ho inong
Sai pasu-pasu ma hami pinomparmon
Memehonhu ma atong, tu sude pahompumon
Asa tung diantusi be muse, pasangaphon natorasna




Dang Mungkin Gabusanku Ho By Trio Santana



Dang mungkin gabusan ku ho
Dang mungkin be las oto otoan ku ho
Dang mungkin I, las so mungkin i
Dang sekejam I, au hasian

Percaya manang dang percaya ho
Mulai on ku ma muse mandok tu ho
Torus terang, cinta hian do au
Sayang hian do au tu ho

Unang be sai curigai au
Unang be sai cemburui au
Kabar na binege mi,
Dang to ho I, gossip do i

Nang so suman simajujung mi
Tung lam moru haulion mi
Pos roham di lambungki, hasian
Cintaki sai hot do tu ho



















Haholongi Ma Sidoli I By Dompak Sinaga


Ingot ma ahu hasian,
Nangpe so rongkap hita na dua
Ondihon ahu di roham,
Boan gomos di tangiangmu

Akka naung ta bolus i,

Di ekkel dohot di sude na lungun
Simpan buni di roham,
Bahen ma ubatni arsakmu

Aut sura boi ala roha,

Manodo aha pangidoanta
Dang oloanku ikkon marsirang,
Pasonangonku do ho di lambungku

Alai Tuhan ta do umboto,

Na patuduhon ise rongkap ta
Sai horas jala gabe ma hita,
Si doli i na ma ihuttonon mu

Borhat ma ho, Haholongi ma i

Songon di tingki ho, Mangkholongi ahu
Ondihon ahu, di tangiang mi
Asa tibu tarapul rohangki

Borhat ma ho, Haholongi ma i

Songon di tingki ho, Mangkholongi ahu
Ondihon ahu, di tangiang mi
Asa tung dapot au na songon ho











Boanma Salendang By Andesta Trio


Molo martumba ho ito
di tonga ni alaman
boan ma salendang
asa dengan mangerbang erbang
Molo masihol ho ingot
ma au di parjalangan
asa di boto ho ito
holan tu ho do angan angan

Molo marsoban ho unang
buat tiang ni sopo
sega sega doi ito
muruk natua tua
Unang dirippu ho au na
lupa na mariboto
daong masa songoni ito
masihol do au tu ho

Unang sai marsak ho
diarsak di angan angan
unang sai tangis ho ito
ala ala pikiran
Ho do ale da hasian
holan ho do di pikiran
Pos ma roham ito pos maroham
huingot dope ho
Pos ma roham ito pos maroham
malungun do au tu ho











Tolu Sahundulan
Sanina pangalopan riah.
Jong-jong nansiam ase riap hita manortor.
Riap ma hita mangembas manortor.
Mangalo-alo haganupan sindohorta.

Tondong pangalopan podah.
Roh ma nansiam ase roh hanami marsombah.
Podahi nansiam hanami nalepak.
Ulang manlembang humbai adat simalungun.

Nansiam panggual nami.
Gual nansiam ma gondrang in.
Ase manortor, hanami on, na marsanina,
Janah martondong, maranak boru.
Ase manortor, hanami on, na marsanina,
Janah martondong, maranak boru.

Boru pangalopan gogoh.
Roh ma nansiam ase roh hamani mangelek.
Hobaskon nansiam ganupan horjata.
Ulang tarbador hita on bani pestata.

Tondong pangalopan podah.
Roh ma nansiam ase roh hanami marsombah.
Podahi nansiam hanami nalepak.
Ulang manlembang humbai adat simalungun.

Nansiam panggual nami.
Gual nansiam ma gondrang in.
Ase manortor, hanami on, na marsanina,
Janah martondong, maranak boru.
Ase manortor, hanami on, na marsanina,
Janah martondong, maranak boru.

Boru pangalopan gogoh.
Roh ma nansiam ase roh hamani mangelek.
Hobaskon nansiam ganupan horjata.
Ulang tarbador hita on bani pestata.

sitalasari
Sangkot ma rudang, Sitalasari baya, bani bulang
Manoh na hinan baya, jagiah ma, tunggung homa
Tarsunggul uhur, adat nahinan baya,
Gendo ulang lupa namin

Sitalasari tambar ni sihol baya, bani huta.
Manoh nahinan baya, gendo ulang lupa namin
bonani tortor, dodingkon hita baya,
Rap ma hita manortor da...

































Si Boru Batak (Gadis Melayu)


Gadis melayu dengan tor-tor batak..,
Siboru toba dengan Goyang deli .. 
Aduh seksinya sayang, aduh genitnya sayang ..
tua dan muda bergoyang-goyang ..
**
Bodi yang indah sayang melenggak-lenggok
Teramat indah sayang di tengak-tengok ..
Kaki melangkah berputar maju mundu
rikut irama, irama melayu
#
Bawalah ulos sayang atau selendang,
kita menari sayang sambil berdendang..
tangan melambai lembut menari-nari ..
Putar ke kanan dan putar ke kiri ..
kembali ke *
~
Teleng sambola goyang ni boru toba ..
Borat tu pudi da pangeolna ..
alai hicca do anggo lakkani patna
marijak-injak songon na marsenam ..
#
Dauk gale do gonting ni inang bao
ai tung tanda do nasida boru karo ..
halak tunggane pe dohot na do mangurdot 
laos so diingot baona na dison
##
Tabulah gendang sayang bertaluh-taluh
tiuplah suling sayang bersahut-sahut ..
Teteplah adik dekat disamping abang
kita menari dan terus berdendang ..
>> 
aduh seksinya sayang si adik gendut ..
menari-nari sayang seperti badut ..
senyum bibirnya sungguh sedap dipandang ..
kerling matanya oh sungguh menawan ..
Kembali ke*

Margaret - haholongi au sayangi ma au

Mago do sude arsak ni rohaki
Molo dilambunghu ho
Sonang rohaki rap dohot ho
Ito haholongan
Reff:
Haholongi au sayangi ma au
Saleleng ni lelengna
Bahen au ito hot di rohami
Unang adong na asing
Sotung muba ho
Sotung lupa ho
Tung so jadi sirang
Ahu dohot ho













Di Parmahan Tuhan i
Diparmahan Tuhan i do parngoluonki
Diparorot Tuhan i do partondionki
Tung mansai basa do i Tuhan tu ngolukki
Ditogu au, Ditogu au sian na golapi

Uju di na lilu au tangis do tondikki
Uju di na lilu au dao sian Ho Tuhan
Sai gulut di arta do di parngoluon i
Asi rohaM di au Tuhan
Hu somba do Ho

Reff:
Ho do rajakku, Ho do rajakku
Hu somba Ho Tuhan, Hu somba Ho Tuhan
Ho do rajakku, Ho do rajakku
Disesa Ho do na sa dosakki.

Amen
Sebuah Lagu yang dipopulerkan oleh Victor Hutabarat









Judul : Jangan Salah Menilaiku
Vocal : Elexis Trio
Cipt : Wences Laus Maria

#
Mungkin kau selalu menduga
diriku tak pernah memahami mu
bahkan kau selalu curiga
ada yang lain dan kuduakan cintamu

##
Jangan kau salah menilaiku
Dengan semua sikap diamku ini
Jauh didalam lubuk hatiku
Terukir indah terukir indah namamu

Reff..
Sayang ... Mengapa masih saja
kau ragukan cintaku
Ketulusan hatiku kupersembahkan
Hanya untuk mu
Sayang ... Andaikan kau dapat
melihat hatiku
Kau akan menyadari
betapa ku sangat mencintaiku

Kembali ke ## dan Reff















Jembatan Barelang (Elexis)

RO DO AU DAHASIAN
RO DO AU DA CINTA KU LAO MANDAPOTTON HO
ALANI SMS MI NABINAHEN MI TU AU
CINTAKKU UNTUK MU

SAYANG KI HOLAN TU HO
CINTA KI HOLAN TUHO
SAI NINMU DO MANDOK TU AU
TUNG NASO JADI MUBA
TUNG NASO JADI MUSE
I DO JANJI NI PADANTTA

DI PULAU BATAM NAULI
DI BAHEN HO PALAPAI
MEMORIM TAI DA HASIAN
NASO TARLUPAAHON AU
SALELENG NI NGOLU KI
SAYANG KU DA NABURJU

DI JAMBATAN SADA I
JAMBATAN BARERANG I
DI HAOL HO MA AU MANCAI GOMOS
LAOS DI HATAHON KO TU AU
CINTA HIAN AU TU HO
ABANGKU DA NA BURJU

HAPE DANG SADIA LELENG ITO
HP MI BE SOHEA BE AKTIF
LOJA AU LAO MANDIORI HO
TU BATU AJI MUKA KUNING I

HAPE NAUNG MULIMDO HO
TU MARGA SI ALOHO I
HAPE NAUNG MULIMDO HO
TU MARGA SI ALOHO I



KEJUJURAN LYRICS
Ade AFI
Naa Uuuu Uuuu... Uuuu
Jangan, jangan Se ingat lai
ingat par Beta, Sayang
Jangan jangan Se harap lai
Beta pung cinta, sayang
Biar sudah, biar-biar beta sandiri
Ho oh jangan, jangan-jangan se harap lai

Bukan beta marah ale
Bukan beta binci ale
Tapi yang beta inginkan
Kejujuran Ale saja
Biar sudah, biar-biar beta mengalah
Asal ale hidop bahagia deng dia

[Chorus]
Mungkin ale yang terlahir
Bukang dari tulang rusok beta
Mungkin ale yang terlahir
Bukang untuk jadi milik beta

Samua ini beta sadari
Samua ini beta akui
Bahwa sesungguhnya
Ale bukang lahir par Beta

Bukan beta marah ale
Bukan beta binci ale
Tapi yang beta inginkan
Kejujuran Ale saja

Biar sudah, biar-biar beta mengalah
Asal ale hidop bahagia deng dia

[Back to Chorus]2X
Samua ini beta sadari
Samua ini beta akui
Bahwa sesungguhnya
Ale bukang lahir par Beta

Bahwa sesungguhnya
Ale bukang lahir par Beta


GE MU FA MI RE

Maumere da gale kota ende
Pepin gisong gasong le le luk le le re bin ha
Maumere da gale kota ende
Pepin gisong gasong le le luk le le re bin ha
La le le luk si la sol mi fa mi fa sol
Le le ti ding fa fa re bing mu de mi
Do do do do do mi do mi do ge mu fa mi re
E le. E le e le le la le le lu si la sol
Mi fa mi fa sol
Le le ti ding fa fa
Re bing me de mi
Do do do do do do do mi do ge mu fa mi re
Maumere da gale kota ende
Pepin gisong gasong le le luk le le re bin ha
Maumere da gale kota ende
Pepin gisong gasong le le luk le le re bin ha

Reff:
Putar ke kiri e
Nona manis putar lah ke kiri, ke kiri, ke kiri
Dan ke kiri, ke kiri, ke kiri, ke kiri manise
Sekarang kanan e,
Nona manis putarlah ke kanan, ke kanan, ke kanan, ke kanan
Dan ke kanan, ke kanan, ke kanan, ke kanan manise