Friday, September 30, 2016

Kebaktian Wilayah (Partangiangan Weijk)



Saya sering merasa bosan dengan kebaktian wilayah, karena khotbah-khotbah di hari Minggu terasa sangat menyuburkan Iman.
Tapi pernah suatu ketika, dengan semangat yang minim aku ikut kebaktian wilayah tergugah dengan khotbah yang dibawakan oleh pendeta diperbantukan di gereja kami, dengan uraian yang saya coba ingat-ingat kembali.
Tentang kedekatan Timotius dengan Paulus yang kala itu Paulus sedang dipenjara karena Iman nya. Di sana Paulus memberi 3 poin (disarikan) oleh pendeta dari nats yang dibaca, yakni:
1. Memperkokoh tali persaudaraan dengan orang-orang seiman.
    Di situ digambarkan bahwa rasa persaudaraan seiman akan melebihi rasa persaudaraan se darah, se suku atau sekumpulan orang-orang yang mmenyatu oleh latar belakang tertentu. Memperkokoh tali persaudaraan dimaksud bukan lah sesuatu yang eksklisif, menganggap orang lain menjadi asing dan hanya mementingkan orang-orang yang se iman. Kekuatan persaudaraan dimaksud lebih pada saling mendoakan, saling mengingatkan dan saling menguatkan tanpa harus terpisah dari pergaulan sekeliling.

2. Mewariskan Iman kepada anak cucu.
   Satu hal yang menarik dalam ulasan Pendeta kami, kita dimungkinkan meinta dipanjangkan umur oleh Tuhan dengan permohonan, biarlah umur saya ditambahkan lagi agar saya masih ada kesempatan mewariskan Iman saya kepada anak cucu, dengan bekal doa dan pembinaan Iman kepada mereka plus teladan Iman kita kelak diwariskan oleh anak cucu. Hal yang mana pernah dimohon oleh Hiskia kepada Tuhan yang tertulis di dalam Alkitab.

3. Iman yang tangguh,
   Iman kita tidak perlu meniru tanaman seperti di pot. sebentar pindah pot sini, sebentar pindah pot sana. Jika seperti itu adanya, Iman kita tidak akan bertumbuh malah akan tetap kerdil seperti bonsai dalam pot bunga. Kita tidak boleh cengeng, selelu merengek kepada Tuhan. Justru ketangguhan Iman lah yang akan selalu menguatkan kita di mana pun berada, dan Tuhan akan menambahkan segala sesuatunya kepada kita sesuai dengan kehendaknya saja.

Tiga poin yang dipaparkan oleh Pendeta kami ini membuat diriku sedikit agak malu dengan sikap malas ke kebaktian wilayah (Partangiangan Weijk)

Semoga di kebaktian-kebaktian wilayah selanjutnya rasa malas itu akan terkikis.

Tuhan dipermuliakan.

No comments: