Wednesday, September 21, 2016

Sejarah HKBP Pulogodang, Resort Rambe Distrik III Humbang

SEJARAH SINGKAT GEREJA HKBP PULOGODANG
Sesuai dengan cerita orang-orang tua terdahulu yang disampaikan turun temurun dan di tulis pertama kali oleh Bapak St.Mas Manullang,,,Bahwasanya Oppoi DR.I.L Nomensen setelah sampai di Barus kemudian beliau melanjutkan penginjilanya hingga sampai ke daerah Pulogodang.Setelah beliau sampai di daerah Pulogodang ada masyarakat yang dapat menerima kehadiranya tetapi ada juga sebagian masyarakat yang tidak menerimanya bahkan mereka berencana akan membunuh Oppui DR.I.L Nomensen.Namun rencana itu gagal,,karena masyarakat yang menerima kehadiranya sempat menyelamatkan beliau dengan menyembunyikan di bonggar-bonggar rumah.Lalu beliau berpesan akan berangkat ke Sibolga mengambil surat ijin dari Residen Van Tapanuli,karena beliau memang berencana akan tinggal lama di daerah Pulogodang.Tetapi pada waktu itu Kerajaan Barus Hulu belum masuk ke pemerintahan kolonial Belanda,sehingga beliau tidak mendapatkan ijin untuk dari Keresidenan Van Tapanuli,,,karena daerah Pulogodang termasuk wilayah Barus Hulu.
Kira-kira tahun 1908 Guru Zending Jonas Situmeang dari Silindung datang ke daerah Pulogodang untuk melakukan penginjilan.Pada waktu itu masyarakat masih sulit menerima jaran penginjilan,dan Guru Jonas Situmeang setiap pagi dan sore mengunjungi mereka di Partungkoan ni Huta.Guru Jonas Situmeang banyak mendapat kritikan,ejekan dan cemoohan,namun beliau tidak menyerah memberitakan inijil,bahkan beliau mengunjungi masyarakat baik ke ladang ataupun ke sawah.
Sekitar Tahun 1910 Guru Jonas Situmeang digantikan oleh Guru Zending yang baru yaitu Guru Lukman Simorangkir.Pada saat itu metode penginjilan dari Gr Lukman Simorangkir masih sama seperti yang diajarkan pendahulunya.Tetapi beliau tidak hanya menginjil kepada orang-orang tua,beliau juga mengumpulkan anak-anak dan diajari bernyanyi.Ketika anak-anak mereka sudah pandai bernyanyi,,semakin banyaklah orang-orang dewasa yang mau berkumpul dan mendengarkan Firman Tuhan.Akhirnya Gr Lukman Simorangkir mengajak mereka untuk berkumpul di sebuah Sopo Godang kira-kira satu jam setiap malam.Gr Lukman Simorangkir mengajari mereka bernyanyi,membaca dan menulis.Ketika masyarakat sudah betul-betul menerima kehadiran Kabar Baik yaitu Firman Tuhan akhirnya Gr Lukman Simorangkir pada Tahun 1912 melaksanakan Ibadah Gereja setiap hari Minggu,dan inilah sebagai Tahun Permulaan Datangnya Injil ke daerah Pulogodang.
Pada Tahun 1913 Gr Lukman Simorangkir digantikan oleh Gr Ikkana Hutapea.Peran Gr Ikkana Hutapea juga sangat penting dalam sejarah pendirian gerja di daerah Pulogodang,karena beliaulah yang mengumpulkan tokoh-tokoh masyarakat dan para tetua adat daerah Pulogodang untuk bersepakat membangun sebuah gedung Gereaj.Ktika itu dari hasil kesepakatan terpilihlah dari antara peserta rapat sebagi Panitia Pembangunan Gereja yakni Petrus Sihotang dari Lumban Sihotang,Julius Sihotang(A.Patreman) dari Lbn Sihotang,Op.Manodos Malau dari Aek Nauli,Salomo Simanullang dari Hutaraja,Jaleus Simanullang dari Panggugunan dan Op Waldemar Simanullang dari Panggugunan.Mereka berhasil membangun sebuah Gereja yang berlokasi di Hasang Bolak,dan diberi nama Gereja HKBP Pulogodang.
Tahun 1915 Gr Ikkana Hutapea digantikan oleh Gr Aron Hutasoit.Beliau mengangkat beberapa orang dari Jemaat sebagi Sintua yakni St.Petrus Sihotang,St.Julius Sihotang,St,Jaleus Simanullang dan St.Salomo Simanullang,mereka berempat menjadi Sintua yang pertama sejak adanya Gereja HKBP di daerah Pulogodang yang ditahbiskan oleh Pendeta Weerchsmith.
Karena ketekunan seluruh jemaat untuk beribadah sehingga pada tahun 1917 Pdt Weerchsmit memberikan sebuah Lonceng Gereja dan sampai saat ini menjadi lonceng gereja HKBP Pulogodang.
Pada jaman itu binatang buas seperti harimau sangat banyak berkeliaran di sekitar daerah Pulogodang,sehingga gdung gereja yang di Hasang Bolak diusulkan untuk dipindahkan.Hal ini dilakukan untuk menjaga keselamatan Guru Zending dari gangguan binatang buas.Pada tahun 1918 Rumah Guru Zending kebakaran.
Pada tahun 1919 Gr Ikkana Hutapea digantikan oleh Gr Lassian Pane.Beliulah yang meneruskan rencana pemindahan lokasi gereja dari Hasang Bolak ke sebelah Parit Huta Pulogodang.Tetapi pada saat pembongkaran gereja lama,,kebaktian sementara dilaksanakan di sopo godang di Hutaraja.
Tahun 1923 Gr Lassian Pane digantikan oleh Gr Lemanus Simanjuntak.Beliaulah yang menyelesaikan Pembangunan Gereja Baru yang berloksai di Pulogodang.Adapun Dokumen Loksai Gereja yang disepakati adalah Panjang 100 m,Lebar 40 m diukur dari pinggir Parit ni Huta Pulogodang.Beberapa orang yang membubuhkan tanda tangan dari perwakilan masyarakat dalah : Tuan Nagaja sebagai Jaihutan Simanullang Toruan,Kappung Justin Simanullang dari Hutaraja,Kappung Amani Marbulung Simanullang dari Doloknabolon,Kappung Hinca Simaullang dari Huta Batu,Kappung Amalaman Simanullang dari Pulogodang,Kappung Amani Hobol Simanullang dari Aek Nauli.Kemudian ditandangi St Petrus Sihotang,St Johannes Simanullang,St.Julius Sihotang,St.Jaleus Simanullang,St.Salomo Simanullang.
Kemudian inilah Gr Zending yang pernah bertugas di gereja HKBP Pulogodang : Gr Liberti Sihombing tahun 1925,Gr Wilmar Simanullang Tahun 1938,Gr Sorialam Nainggolan 1942 dan Gr Ferdinan Aritonang Tahun 1949.Selanjutnya Gereja HKBP Pulogodang di pimpin oleh seorang Voorghganger atau Uluan Ni Huria sebagai berikut :
St.Johannes Simanullang,Eliakim Sihombing(penempatan dari Pusat),St.Wismar Simanullang,St.Japun Sihotang,St.Naek Malau,St.Saud Barasa,St.Boni Sihotang,St.Mangasa Simanullang,St.Jaminar Simanullang(sampai sekarang)

No comments: